Jumat, 23 Oktober 2015

Cerpen_Ku

CERPEN_Qadry Al-Qadri


TERNYATA
BISNIS MULTI LEVEL MARKETING (MLM)

Aku Muhammad Syarif Al-Qadri lebih akrab di panggil dengan sebutan Qadri. Aku adalah seorang mahasiswa yang berkelana mengarungi dunia kampus sampai-sampai kini sudah ke-3 kalinya pindah kampus dalam artian sudah 3 kali menjadi maba atau mahasiswa baru, ini adalah cerita pengalaman aku. Tampaknya hari ini hari yang cerah dan warna kebiruan di langit yang di hiasi beberapa awan putih menambah indahnya suasana hari ini membuat aku tambah bersemangat untuk kekampus baru dalam hal ini UI, hee,,hee,,hee,,, UI ini bukan Universitas Indonesia yach... Melainkan UNILAKI INDAH, bukan itu saja akan tetapi ada hal yang membuat aku lebih bersemangat lagi untuk ke kampus, entah perasaan apa ini namanya.. yang pasti hatiku slalu berdeber-debar saat aku berada didekatnya, tapi nda usah di bahas soal ini berhubung ceritanya bukan soal VMJ (Virus Merah Jambu) melainkan tentang bisnis MLM (Multi Level Marketing). Sangking semangatnya, aku pun bergegas mandi dan berpakaian. Tanpa berpikir untuk sarapan, merapikan kamar tidur, dan yang lainnya, aku segera melangkahkan kaki dari dalam rumah. Ciiit, hampir saja aku terpeleset dan terjatuh karena ada kulit pisang di teras tepat di depan pintu. Untunglah hari ini masih berpihak kepada diriku.

Setiba di kampus aku langsung masuk keruangan kelas, aku pikir uda terlambat ternyata masih pada ngumpul cerita-cerita alias gosip, padahal kalau difikir masih banyak yang baru-baru kenal tapi maklumlah kalau komunitas gosip biar baru kenal pasti uda asyik aja ngomongin sesuatu, entah apa itu yang di bahas.

Tidak lama kemudian ujian test pun di mulai, lembar soal dan lembar jawabanpun di bagikan, kemudian semua peserta terdiam fokus menjawab soal yang telah dibagikan meskipun ada juga yang ribut cari contekan, termasuk saya, padahal kalau difikir uda 3 kali ikut test tapi masi nyontek juga, maklumlah budaya indonesia duplikasi alias NYOSASI (nyontek sana-sini).
Setelah ujian test selesai saya pun keluar ruangan dan duduk-duduk di depan kelas, tiba-tiba muncul salah seorang mahasiswa dari tampangnya yang sangar sich kayanya mahasiswa senior. Si sangar itu menghampiri aku,,

“Hai bro..!”  sapa si sangar itu padaku.
Dalam hati aku berkata “siapa ini orang sok kenal banget, pedenya mi..!” sambil tersenyum.
“Nda masuk kuliah kha bro..?” tanya si sangar padaku. Padahal aku kan baru aza test mahasiswa baru.
“Nda..! saya lagi malas..!”  jawabku seolah-olah sudah mahasiswa lama di UNILAKI.
“Kenapa malas bro, eech,,, ngomong-ngomong kita belum kenalan..!” sambil mengulurkan tangan si sangar bersalaman dengan ku.
“Qadri..!” aku menyebutkan namaku.
“Jecko...!” iapun menyebutkan namanya.
Tidak lama setelah berkenalan dan berbincang-bincang tentang alamat dan lain sebagainya, tiba-tiba,,,
“Bro bisa saya minta nomor HP mu..?” kata Jecko pada ku...
Dalam hati aku berkata “ hummmmm.. ini orang uda sok kenal tiba-tiba minta nomor HP ngga’ penting banget sich..!”
“Iya boleh emangnya untuk apa...?” kataku padanya.
“Yaaaa... siapa tau ajah nanti saya jalan-jalan di daerah Uepai bisa singgah silahturahmi di rumah”. Kata Jecko padaku.
Setelah kami bertukar nomor HP.
 “Bro saya jalan dulu nuach, nanti lah kita kontek-kontekan saja..!”.  kata jecko sambil beranjak pergi seolah-olah buru-buru kaya orang sibuk.

Sepulang dari kampus aku langsung masuk kamar dan berbaring. HP ku pun berdering ternyata Cuma Mised Call. “Hummmmmm,,,,, ini orang nda ada pulsanya mungkin” kataku setelah mengangkat telfon dan terputus.

Ketika matahari mulai tenggelam, kegelapan malam pun telah mulai menyelimuti dunia, suara adzan pun telah berkumandangang, umat muslim bergegas untuk menunaikan shalat maghrib. Setelah shalat maghrib, Tidididing,,,, tiiidiiidiiidiing,,, tiiiiidiiiidiiiiidiiing....HP ku pun berdering ternyata Jecko menelfon..
“Halo.! Assalamu ‘alaikum...!”
“Waalaikum salam..! lagi di mana bro..?” tanya Jecko padaku.
“Lagi di rumah ji, ada apa bro..?” jawabku sekaligus bertanya lagi.
“Di bagian mana ruhahmu saya mau jalan-jalan bisa ji toch,,?
“Iya bisa jhe, siapa temanmu mau datang..?” tanyaku padanya.
“Ada temanku sedikit jhe.!” Jawab Jecko seolah-olah khawatir aku nda nyaman jika banyak teman yang akan dia ajak.
“ Eech,, biar banyak nda apa-apa justru bagus kalau rame..! sambutku karena aku senang jika banyak orang yang datang di rumah kediamanku.
“Okey siip.. tunggu mhe saya mau menuju rumahmu mhe ini”.
“Iya saya tunggu..!” jawabku sambil menutup telponnya.

Kreccc,,,,,,kreeeecccggg,,, krecccggg,,, terdengar suara alarm dari dalam perutku bersamaan ketika aku memutuskan pembicaraan di ujung telpon, ternyata aku belum makan malam ini, segera aku mengganti pakaianku lantas menuju ke dapur hendak memasak. Setelah matang, akupun bergegas ke ruang makan. Tak sabar aku melahap ikan gurame bakar yang baunya sangat menusuk hidung dengan sambal yang  pedasnya bukan main.

Bersamaan ketika aku ingin memasukkan santapan yang pertama ke dalam mulutku, tiba-tiba terdengar suara bel rumahku, “Ting tong, ting tong.” Terpaksa aku menunda terlebih dahulu makan malamku. Kemudian kubukalah pintu rumahku dengan perlahan. Tampaklah jecko dengan gagahnya berdiri didepan pintu rumahku dan kawan-kawan yang lainnya sekitar 17 orang masi di halaman rumah. Sontak dalam hatiku berkata “Waahh,,, ini udah kaya mau demo ajah, banyak juga teman-temanya..!”.

Assalamu ‘alaikum.!”sapa Jecko saat aku membuka pintu.
Waalaikum salam.!”jawabku terheran-heran dikarenakan banyaknya orang yang kemungkinan kursi di rumahku tidak mencukupi dengan jumlah mereka yang begitu banyak. “Mmh…masuk bro.”
“Oh, iya bro, tapi Apa cukup nich kursinya soalnya kita banyak nich.?”tanya Jecko yang sekedar basa-basi.
Yaaaaaa,,, meskipun nda cukup di cukup-cukupin ajah. Kalian dari mana ya?”
Yaaa,,, biasa jalan-jalan cari-cari kenalan baru, sambil mengembangkan komunitas.!” Jawab salah seorang teman Jecko dengan senyuman yang sok narsis.
Komunitas..! oooch... berarti ceritanya abis touring nich.? Jawabku dengan penuh ekspresi lebay.
“Nda juga sich.!” Jawab salah seorang teman.
“Sebenarnya ini komunitas apa, dan bergerak dibidang apa.? Tanyaku seolah-olah sangat penasaran, padahal biasa-biasa ajah.
Jecko menjawab “Begini bro sebenarnya komunitas kami itu komunitas terbesar senusantara yang berfikir positif dan lebih hebatnya lagi di komunitas ini kami bisa berpenghasilan.!”.
“Berpanghasilan...!” jawabku dengan terkejut. “perasaan yang namanya komunitas kebanyakan pengeluaran, ini kock ada yach komunitas yang bisa berpenghasilan, emangnya kerjanya apa.? Tanyaku dengan begitu penasaran, yang ini penasarannya beneran.
”Begini bro nantilah kalau mau tau lebih jelasnya, baiknya nanti jalan-jalan kesekretariat kami Nanti disana kita diskusi lebih lanjut.!” Jawab dari salah seorang teman.

Beberapa hari kemudian di kampus aku bertemu dengan Jecko dan salah seorang temanya yang bernama Fachjri, saat itu tepat di depan ruang perkuliahan kami berdiskusi tentang seputaran organisasi-organisasi kampus dan merambat ke pemerintahan, tidak lama kemudian setelah begitu asyik berdiskusi, tiba-tiba jecko berkata “kayanya bagus ini kalau kita cari tempat yang lebih nyaman ini soalnya diskusinya makin asyik ajah.!”
“Boleh juga tuch.!” Jawabku setelah penyataan Jecko tentang pindah tempat yang lebih nyaman.
“Di sekret saja kayanya lebih nyaman disana.!” Kata Fachjri.
“Sudah tunggu apa lagi ayo kita jalan.!” Kata Jecko.

Akhirnya kamipun berangkat menuju sekretariat dengan menggunakan motor. Setiba disekret di ajaknyalah aku masuk, setelah masuk disekret seribu tanda tanya sontak penuh dikepalaku sekretariat apa sebenarnya ini setelah memandang disalah satu sisi tembok ruangan terpampang papan tulis, terlistaslah di benakku seraya dalam hati berkata “ Hummmmm... dari model-modelnya sepertinya ini sekrtariat bisnis MLM.!”. maklumlah sedikit pengalaman pernah mengerjakan bisnis MLM juga.

Diskusi kamipun berlanjut, di pertengahan diskusi rasa kecurigaanku tentang apa maksud Jecko mengajak ku kemari semakin kuat, sebab alur diskusi kami yang semakin meruncing mulai dari seputaran organisasi – organisasi kampus terus mengarah ke pemerintahan dan berujung apa ekonomi. Tidak lama kemudian setelah diskusi kami sampai pembahasan tentang ekonomi ternyata benar kecurigaanku tentang bisnis yang mereka jalani dan memang bisnis yang mereka kerjakan adalah bisnis Multi Level Marketing (MLM). Akhirnya hari itu sayapun di prospek, mereka menjelaskan mulai dari profil perusahaan, produk, marketing plan, transparansi sampai dengan leader dan support system.


Bersambung....


1 komentar:

  1. bagai mana tanggapan anda tentang bisnis MULTI LEVER MARKETING,,,,,,????

    BalasHapus