CERPEN_Qadry Al-Qadri
“ TERNYATA
BISNIS MULTI LEVEL MARKETING (MLM) “
Aku Muhammad
Syarif Al-Qadri lebih akrab di panggil dengan sebutan Qadri. Aku adalah seorang mahasiswa yang berkelana mengarungi dunia kampus sampai-sampai kini
sudah ke-3 kalinya pindah kampus dalam artian sudah 3 kali menjadi maba atau
mahasiswa baru,
ini adalah cerita pengalaman aku. Tampaknya
hari ini hari yang cerah dan warna kebiruan di langit yang di hiasi beberapa
awan putih menambah indahnya suasana hari ini membuat aku tambah bersemangat
untuk kekampus baru
dalam hal ini UI, hee,,hee,,hee,,, UI ini bukan Universitas Indonesia yach...
Melainkan UNILAKI INDAH, bukan itu saja akan tetapi ada hal
yang membuat aku lebih bersemangat lagi untuk ke kampus,
entah perasaan apa ini namanya.. yang pasti hatiku slalu berdeber-debar saat
aku berada didekatnya, tapi nda usah di bahas soal ini berhubung ceritanya bukan soal VMJ (Virus Merah Jambu) melainkan tentang bisnis MLM
(Multi Level Marketing). Sangking semangatnya, aku pun bergegas mandi dan berpakaian. Tanpa berpikir untuk sarapan,
merapikan kamar tidur, dan yang lainnya, aku segera melangkahkan kaki dari
dalam rumah. Ciiit, hampir saja aku terpeleset dan terjatuh karena ada
kulit pisang di teras tepat di depan pintu. Untunglah hari ini masih berpihak
kepada diriku.
Setiba di kampus
aku langsung masuk keruangan kelas, aku pikir uda terlambat ternyata masih pada ngumpul cerita-cerita alias gosip,
padahal kalau difikir masih banyak yang baru-baru kenal tapi maklumlah kalau
komunitas gosip biar baru kenal pasti uda asyik aja ngomongin sesuatu, entah
apa itu yang di bahas.
Tidak lama kemudian
ujian test pun di mulai, lembar soal dan lembar jawabanpun di bagikan, kemudian
semua peserta terdiam fokus menjawab soal yang telah dibagikan meskipun ada
juga yang ribut cari contekan, termasuk saya, padahal kalau difikir uda 3 kali
ikut test tapi masi nyontek juga, maklumlah budaya indonesia duplikasi alias
NYOSASI (nyontek sana-sini).
Setelah ujian test
selesai saya pun keluar ruangan dan duduk-duduk di depan kelas, tiba-tiba
muncul salah seorang mahasiswa dari tampangnya yang sangar sich kayanya
mahasiswa senior.
Si sangar itu menghampiri aku,,
“Hai bro..!” sapa si sangar itu
padaku.
Dalam hati aku berkata “siapa ini orang sok kenal banget, pedenya mi..!”
sambil tersenyum.
“Nda masuk kuliah kha bro..?” tanya si sangar padaku. Padahal aku kan baru
aza test mahasiswa baru.
“Nda..! saya lagi malas..!” jawabku
seolah-olah sudah mahasiswa lama di UNILAKI.
“Kenapa malas bro, eech,,, ngomong-ngomong kita belum kenalan..!” sambil mengulurkan
tangan si sangar bersalaman dengan ku.
“Qadri..!” aku menyebutkan namaku.
“Jecko...!” iapun menyebutkan namanya.
Tidak lama setelah berkenalan dan berbincang-bincang tentang alamat dan
lain sebagainya, tiba-tiba,,,
“Bro bisa saya minta nomor HP mu..?” kata Jecko pada ku...
Dalam hati aku berkata “ hummmmm.. ini orang uda sok kenal tiba-tiba minta
nomor HP ngga’ penting banget sich..!”
“Iya boleh emangnya untuk apa...?” kataku padanya.
“Yaaaa... siapa tau ajah nanti saya jalan-jalan di daerah Uepai bisa
singgah silahturahmi di rumah”. Kata Jecko padaku.
Setelah kami bertukar nomor HP.
“Bro saya jalan dulu nuach, nanti
lah kita kontek-kontekan saja..!”. kata
jecko sambil beranjak pergi seolah-olah buru-buru kaya orang sibuk.
Sepulang dari kampus aku langsung masuk kamar dan
berbaring. HP ku pun berdering ternyata Cuma Mised Call. “Hummmmmm,,,,, ini
orang nda ada pulsanya mungkin” kataku setelah mengangkat telfon dan terputus.
Ketika matahari mulai tenggelam, kegelapan malam pun
telah mulai menyelimuti dunia, suara adzan pun telah berkumandangang, umat
muslim bergegas untuk menunaikan shalat maghrib. Setelah shalat maghrib, Tidididing,,,, tiiidiiidiiidiing,,, tiiiiidiiiidiiiiidiiing....HP ku pun berdering
ternyata Jecko menelfon..
“Halo.! Assalamu ‘alaikum...!”
“Waalaikum salam..! lagi di mana bro..?” tanya Jecko padaku.
“Lagi di rumah ji, ada apa bro..?” jawabku sekaligus bertanya lagi.
“Di bagian mana ruhahmu saya mau jalan-jalan bisa ji toch,,?
“Iya bisa jhe, siapa temanmu mau datang..?” tanyaku padanya.
“Ada temanku sedikit jhe.!” Jawab Jecko seolah-olah khawatir aku nda nyaman
jika banyak teman yang akan dia ajak.
“ Eech,, biar banyak nda apa-apa justru bagus kalau rame..! sambutku karena
aku senang jika banyak orang yang datang di rumah kediamanku.
“Okey siip.. tunggu mhe saya mau menuju rumahmu mhe ini”.
“Iya saya tunggu..!” jawabku sambil menutup telponnya.
Kreccc,,,,,,kreeeecccggg,,,
krecccggg,,, terdengar suara alarm
dari dalam
perutku bersamaan ketika aku memutuskan pembicaraan di ujung telpon,
ternyata aku belum makan malam ini,
segera aku mengganti pakaianku lantas menuju ke dapur hendak memasak. Setelah
matang, akupun bergegas ke ruang makan. Tak sabar aku melahap ikan gurame bakar
yang baunya sangat menusuk hidung dengan sambal yang pedasnya bukan main.
Bersamaan ketika aku ingin
memasukkan santapan yang pertama ke dalam mulutku, tiba-tiba terdengar suara
bel rumahku, “Ting tong, ting tong.”
Terpaksa aku menunda terlebih dahulu makan malamku. Kemudian kubukalah pintu
rumahku dengan perlahan. Tampaklah jecko
dengan gagahnya berdiri didepan pintu rumahku dan kawan-kawan yang lainnya sekitar 17 orang masi di
halaman rumah. Sontak dalam hatiku berkata “Waahh,,, ini udah kaya mau
demo ajah, banyak juga teman-temanya..!”.
“Assalamu ‘alaikum.!”sapa Jecko saat aku membuka pintu.
“Waalaikum salam.!”jawabku terheran-heran dikarenakan banyaknya orang yang
kemungkinan kursi di rumahku tidak mencukupi dengan jumlah mereka yang begitu
banyak. “Mmh…masuk bro.”
“Oh,
iya bro, tapi Apa
cukup nich
kursinya soalnya kita banyak nich.?”tanya
Jecko yang
sekedar basa-basi.
“Yaaaaaa,,, meskipun nda cukup di
cukup-cukupin ajah. Kalian dari mana ya?”
“Yaaa,,, biasa jalan-jalan cari-cari
kenalan baru, sambil mengembangkan komunitas.!” Jawab salah
seorang teman Jecko dengan senyuman yang sok narsis.
“Komunitas..! oooch...
berarti ceritanya abis touring nich.?” Jawabku dengan penuh ekspresi lebay.
“Nda juga sich.!” Jawab salah seorang teman.
“Sebenarnya ini komunitas apa, dan bergerak dibidang apa.? Tanyaku
seolah-olah sangat penasaran, padahal biasa-biasa ajah.
Jecko menjawab “Begini bro sebenarnya komunitas kami itu komunitas terbesar
senusantara yang berfikir positif dan lebih hebatnya lagi di komunitas ini kami
bisa berpenghasilan.!”.
“Berpanghasilan...!” jawabku dengan terkejut. “perasaan yang namanya
komunitas kebanyakan pengeluaran, ini kock ada yach komunitas yang bisa
berpenghasilan, emangnya kerjanya apa.? Tanyaku dengan begitu penasaran, yang
ini penasarannya beneran.
”Begini bro nantilah kalau mau tau lebih jelasnya, baiknya nanti
jalan-jalan kesekretariat kami Nanti disana kita diskusi lebih lanjut.!” Jawab
dari salah seorang teman.
Beberapa hari kemudian di kampus aku bertemu dengan Jecko
dan salah seorang temanya yang bernama Fachjri, saat itu tepat di depan ruang
perkuliahan kami berdiskusi tentang seputaran organisasi-organisasi kampus dan
merambat ke pemerintahan, tidak lama kemudian setelah begitu asyik berdiskusi,
tiba-tiba jecko berkata “kayanya bagus ini kalau kita cari tempat yang lebih
nyaman ini soalnya diskusinya makin asyik ajah.!”
“Boleh juga tuch.!” Jawabku setelah penyataan Jecko tentang pindah tempat
yang lebih nyaman.
“Di sekret saja kayanya lebih nyaman disana.!” Kata Fachjri.
“Sudah tunggu apa lagi ayo kita jalan.!” Kata Jecko.
Akhirnya kamipun berangkat menuju sekretariat dengan
menggunakan motor. Setiba disekret di ajaknyalah aku masuk, setelah masuk
disekret seribu tanda tanya sontak penuh
dikepalaku sekretariat apa sebenarnya ini setelah memandang disalah satu sisi tembok
ruangan terpampang papan tulis, terlistaslah di benakku seraya dalam hati
berkata “ Hummmmm... dari model-modelnya sepertinya ini sekrtariat bisnis
MLM.!”. maklumlah sedikit pengalaman pernah mengerjakan bisnis MLM juga.
Diskusi kamipun
berlanjut, di pertengahan diskusi rasa kecurigaanku tentang apa maksud Jecko
mengajak ku kemari semakin kuat, sebab alur diskusi kami yang semakin meruncing
mulai dari seputaran organisasi – organisasi kampus terus mengarah ke pemerintahan
dan berujung apa ekonomi. Tidak lama kemudian setelah diskusi kami sampai
pembahasan tentang ekonomi ternyata benar kecurigaanku tentang bisnis yang
mereka jalani dan memang bisnis yang mereka kerjakan adalah bisnis Multi Level
Marketing (MLM). Akhirnya hari itu sayapun di prospek, mereka menjelaskan mulai
dari profil perusahaan, produk, marketing plan, transparansi sampai dengan
leader dan support system.
Bersambung....
bagai mana tanggapan anda tentang bisnis MULTI LEVER MARKETING,,,,,,????
BalasHapus