Makalah
DASAR-DASAR
LOGIKA
“ Logika Dilihat Dari Bentuk Dan Isi “
Oleh
:
Kelompok
III
Ø MUHAMMAD SYARIF AL-QADRI ( 214 101 040 )
Ø D I A N P I S E S A (
214 101 034 )
Ø A L D R I A N S Y A H (
214 101 044 )
Ø H E N I S A F I T R I ( 214 101 026 )
Ø A S P R I A D I M A N A N (
214 101 046 )
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS LAKIDENDE
KONAWE
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Selawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam makalah “DASAR-DASAR LOGIKA” kami
bermaksud membahas Logika Dilihat
dari Bentuk dan Isi. Adapun tujuan selanjutnya adalah untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Dasar-Dasar
Logika.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari yang namanya kesempurnaan
maka dari itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Uepai, Oktober 2015
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang............................................................................................... 1
1.2 Rumusan
Masalah.......................................................................................... 2
1.3 Tujuan
Penulisan............................................................................................ 2
1.4 Manfaat
Penulisan.......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Logika ........................................................................................ 3
2.2 Logika Dilihat dari Bentuk dan Isi
.............................................................. 3
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 8
3.2 Saran.............................................................................................................. 8
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Logika merupakan kata yang
sering kita dengar diucapkan banyak orang tetapi hanya sedikit orang yang
paham apa itu logika.
Logika adalah kerangka bagi Ilmu Pengetahuan tanpanya mustahil ilmu pengetahuan akan tegak berdiri. Logika adalah Ilmu tentang Argumen. Tujuan dari Logika adalah membangun metode-metode bagaimana mengkontruksikan argumen kita sendiri dan juga bagaimana menganalisa argumen orang lain. Yang dimaksud dengan argumen bukanlah perdebatan sengit penuh emosi tetapi pada logika yang dimaksud dengan argumen adalah sekumpulan pernyataan-pernyataan yang disebut premis yang bertujuan untuk mendukung, menjelaskan, memberikan alasan terhadap pernyataan akhir yang disebut dengan kesimpulan.
Logika adalah kerangka bagi Ilmu Pengetahuan tanpanya mustahil ilmu pengetahuan akan tegak berdiri. Logika adalah Ilmu tentang Argumen. Tujuan dari Logika adalah membangun metode-metode bagaimana mengkontruksikan argumen kita sendiri dan juga bagaimana menganalisa argumen orang lain. Yang dimaksud dengan argumen bukanlah perdebatan sengit penuh emosi tetapi pada logika yang dimaksud dengan argumen adalah sekumpulan pernyataan-pernyataan yang disebut premis yang bertujuan untuk mendukung, menjelaskan, memberikan alasan terhadap pernyataan akhir yang disebut dengan kesimpulan.
Secara etimologi logika berasal
dari kata Yunani kuno (logos)
yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan
dinyatakan dalam bahasa, Logika adalah salah satu cabang filsafat. Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike
episteme (Latin: logica
scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan
untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur. Ilmu di sini mengacu pada kemampuan rasional
untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk
mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut
bisa juga diartikan dengan masuk akal.
Berbicara tentang logika dari berbagai sudut pandang di
antaranya ; logika dilihat dari kemampuan, logika
dilihat dari sejarah, logika dilihat dari bentuk dan isi, serta logika dilihat dari cara penarikan kesimpulan.
Berdasarkan paparan di atas kami
bermaksud membahas lebih dalam mengenai logika dilihat
dari bentuk dan isi dimana dalam menganalogikan suatu
kevalidan atau kebenaran tidak terlepas dari Logika
Formal dan Logika Material.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan logika ?
2.
Bagaimana bentuk dan isi suatu logika serta kegunaannya ?
1.3
Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui dan memahami apa itu logika.
2. Untuk mengetahui
dan memahami bagaimana bentuk dan isi suatu logika serta kegunaannya.
1.4
Manfaat
Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah untuk bahan masukan serta
merupakan bahan tambahan ilmu
pengaetahuan dan wawasan serta mengetahui dan memahami apa yang di maksud dengan logika dan bagaimana
bentuk dan isi suatu logika itu sendiri serta kegunaan-nya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Logika
Logika tidak lepas dengan manusia karena logika
berhubungan dengan akal pikir yang dimiliki manusia. Sebagai manusia perlu
mengetahui apa itu logika dan juga logika materiil. Dengan mengetahui hal ini
membuat mengerti apa itu logika dan logika materiil sehingga dapat sebagai
menambah ilmu pengetahuan diri sendiri dan juga bisa juga dimanfatkan untuk
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Logika dikatakan sebagai sumber Ilmu
Pengetahuan berasal hal ini penting agar mengetahui asal mula ilmu pengetahuan
itu berasal dari akal pikir atau logika.
Dalam teori logika dikenal adanya suatu pernyataan
atau preposition. Preposition merupakan komponen logika dasar yang dilambangkan
dengan huruf dan memiliki nilai kebenaran true atau false.
Preposition dideklarasikan dengan sebuah kalimat tertutup yang dalam hal ini
dimaksudkan sebagai suatu pernyataan lengkap akan suatu keadaan. Dua
preposition atau pernyataan ini dapat dihubungkan dengan penghubung tertentu yang
menghasilkan kalimat logika.
Interpretasi merupakan pemberian nilai kebenaran pada
setiap pernyataan atau preposition dalam suatu kalimat logika. Sebuah kalimat
logika dapat dianalisa kebenarannya dengan aturan semantik. Aturan semantik
memproses setiap hubungan-hubungan atar pernyataan yang ada dalam suatu kalimat
sehingga diketahui kebenaran dari kalimat tersebut. Sebelum melangkah lebih
jauh ke penelusuran nilai kebenaran suatu kalimat, kita pelajari terlebih
dahulu penghubung-penghubung apa yang ada dalam suatu kalimat.
2.2
Logika Dilihat
dari Bentuk dan Isi
Logika dilihat dari bentuk dan isi mencakup Logika
Formal , yaitu logika yang hanya membahas kebenaran dari segi bentuk.
Kevalidan atau kebenaran dalam pengambilan kesimpulan berdasarkan
premis-premis, maka bilamana premisnya salah, maka dipastikan kesimpulannya
salah. Logika
Material, yaitu logika yang membahas kebenaran dilihat dari isinya. Artinya,
argumen itu akan dinyatakan benar, manakala isi yang ada dalam argumen tersebut
sesuai dengan kenyataannya.
Logika Materiil disebut juga Kritik atau Epistemologi.
Suatu cabang filsafat yang memandang isi / materi
pengetahuan, dan bagaimana isi / materi itu dapat dipertanggungjawabkan. Dengan
demikian Logika Materiil mempelajari perihal ; sumber-sumber
dan asalnya pengetahuan, alat-alat
pengetahuan, proses terjadinya pengetahuan, kemungkinaan-kemungkinaan dan batas-batas(revalitas)
pengetahuan, kebenaran dan kekeliruan, serta metode ilmu pengetahuan dan lain-lain.
Logika
Materiil inilah yang menjadi sumber timbulnya Filsafat mengenal (Kennisleer)
dan Filsafat Ilmu pengetahuan (Wetenschapsleer – Philosophy of Scine). Logika
formal disebut juga logika minor dan logika materiil disebut
juga logika mayor. Logika Formal tidaklah mempelajari semua
syarat yang harus dipenuhi oleh pemikiran, melainkan
hanya bentuknya saja (form nya). Bentuk atau form itu dibagi atas 3
unsur, yaitu:
-
Pembentuka pengertian/konsep
-
Keputusan (proposisi)
-
Pemikiran/penyimpulan (inference)
Logika Formal bermuara pada Logika Materiil, yang
berarti bahwa pemikiran itu tidak hanya tepat menurut bentuknya, tetapi juga
benar menurut isinya. Objek formal
(sudut pandangan) logika pada umumnya adalah sebagai berikut : “dari sudut mana
kerja pikiran itu dilihat, yaitu sepanjang kerja-kerja pikiran manusia itu
harus diatur sesuai dengantujuan yang seharusnya, yaitu kepada pencapaian
kebenaran.”
Objek formal (sudut pandangan) Logika Formal adalah
sebagai berikut : “Mempelajari asas-asas,kaidah-kaidah, norma-norma atau
hukum-hukum berpikir yang harus ditaati agar kita dapat berpikir benar dan
mencapai kebenaran.
Objek formal (sudut pandangan) Logika Materiil adalah
sebagai berikut : “Mempelajari proses-proses yang memungkinkan ditimbanya
pengetahuan yang benar dan cara / teknik atau sarana yang membantu dalam mendapatkan
pengetahuan yang benar itu.”
Jadi Logika Materiil mempelajari secara langsung pekerjaan
akal dan mengevaluasi hasil-hasil dari logika formal itu dan mengujinya dengan
realisasi praktis yang sebenarnya. Dari situ dapat dilihat, apakah hasil logika
formal itu konsisten dengan isi/materi dari realisasi yang sebenarnya itu. yang
konsisten adalah yang menghasilkan pengetahuan yang benar/ tepat/ valid/ sahih.
Tokoh Filsuf, Aristoteles, terkenal sebagai bapak
logika. Tidaklah berarti bahwa sebelumnya tidak ada logika. Semua ilmuwan dan
filsuf sebelum Aristoteles telah mempergunakan logika dengan sebaik-baiknya,
karena tiap uraian ilmiah adalah berdasarkan logika. Logika tidak lain dari
berpikir secara teratur, konsistren (taat asas), setia pada aturan yang tepat
atau setia kepada kausalitas. Jadi dalam berpikir kita selalu mempertautakan isi pikiran itu dalam hubungan yang tepat.
Aristoteles merupakan ilmuwan yang pertama kali
memaparkan cara berpikir yang teratur itu serta suatu sistem, hukum-hukum yang
menguasai jalan pikiran manusia, dan bagaimanakah caranya pengetahuan yang
benar itu. itulah jasanya sebagai pembangun ilmu logika yang pada awalnya
diberi nama analytica, dengan intisari ajarannya syllogism, yang berarti suatu
uraian berkunci. Dalam menarik kesimpulan dari kenyataan yang bersifat umum
atas hal yang bersifat khusus.
Adapun kegunaan pelajaran logika
sangat sering diperdebatkan orang. Disatu pihak orang-orang yang belum pernah
mempelajari logika berperasaan mampu berdebat secara logis terhadap segala
masalah tanpa berbekal pengetahuan logika. Di lain pihak orang-orang yang pernah
belajar logika dihinggapi rasa kebosanan dan kejemuan dalam teknik serta
analisisnya dalam proses logika tersebut dan kenyataannya bahwa seorang dapat
pula berbuat kesalahan logis walaupun telah mempelajari logika.
Adapun tujuan pelajaran logika umumnya suatu studi
ilmiah hanyalah memberikan prinsip-prinsip, hukum-hukum tentang berpikir yang
tepat atau benar guna mencapai kebenaran. Pada dasarnya logika dapat
menimbulkan kesadaran untuk menggunakan sistem-sistem,
prinsip-prinsip,hukum-hukum tentang berpikir yang sistematis.
Dengan ini dapat dikatakan beberapa kegunakan
pelajaran logika sebagai berikut:
a.
Pelajaran logika menyatakan,
menyeleraskan dan mempergunakan prinsip-prinsip abstrak yang dapat diterapkan
dalam semua lapangan ilmu pengetahuan lainnya, bahkan bagi pengetahuan filsafat
merupakan ilmu yang harus dikuasai terlebih dahulu.
b.
Dapat
menambah daya/kemampuan berpikir abstrak manusia, dapat melatih dan
mengembangkan daya pikir serta daya
nalar manusia yang bermuara kepada tertib disiplin intelektual manusia.
c.
Dapat membimbing daya pemikiran dan
penalaran kita untuk tidak tersesat oleh sesuatu pola berpikir yang berdasarkan
otoritas (kekuasaan).
d.
Dapat mengembangkan daya atau
kemampuan berpikir logis dan kritis manusia yang sangat dibutuhkan terutama
bagi ilmuwan dan calon ilmuwan.
e.
Dapat mengembangkan daya atau
kemampuan imajinatif, kemampuan kreatif manusia dalam menghadapi fenomena
ilmiah dan fenomena hidup dan kehidupan dunia ini.
f.
Dapat mengembangkan daya intuitif
manusia yang berdaya nalar dan berpikir kreatif tinggi dengan dukungan latar
belakang potensial dan akademis yang baik.
g.
Dapat meningkatkan daya problema
solving manusia dalam setiap problema hidup yang dihadapi.
h.
Menurut Aristoteles, tugas utama
pelajaran logika ialah mengakui hubungan yang tepat antara yang umum dan yang
khusus. karena itu keterangan-keterangan ilmiah berarti menunjukkan prinsip
dasar tentang berlakunya uraian yang hanya bersumber dari keterangan-keterangan
yang bersifat umum. Itulah pusat logika Aristetoles yang bersumber dari prinsip
dasar berpikir dari sokrates.
Dengan memperhatikan penguraian tentang logika
materiil dan objek formal dari logika materiil, maka kita dapat menarik
kesimpulan bahwa logika pada umumnya, dan logika materiil khususnya, sangat
berguna bagi para ilmuwan di segala bidang. Adapun kegunaannya dapat
dikemukakan sebagai berikut:
a.
Sebagai evaluator terhadap hasil
karya, logika formal dalam pengungkapan kebenaran yang terhampar dalam
realisasi kehidupan manusia.
b.
Mempelajari hakikat ilmu pengetahuan
atas dasar tiga landasan telaah kefilsafatan, yaitu landasan ontologism,
epistemology dan axiologis secara konsekuen, serta displin dengan penuh
tanggung jawab.
c.
Dengan ontologism berarti
mempelajari wujud hakiki dari sesuatu objek, hubungan antara objek tadi dengan
daya tangkap manusi (pengindraan perasaan dan pemikiran) yang membuahkan
pengetahuan.
d.
Dengan epistomologi berarti
bagaimana kemnungkinan penimbaan pengetahuan yang merupakan ilmu,
proses-prosesnya, dan faktor pendukungnya, agar memperoleh pengetahuan yang
benar selanjutnya dapatlah menemukan tentang hakiki kebenaran dan kriterianya.
e.
Dengan axiologis berarti dapat
menemukan kegunaan ilmu pengetahuan itu,hubungan antara sistem penggunannya
dengan norma-norma, moral, serta hubungan antara teknik operasional metode
ilmiah dengan norma-norma moral / professional itu.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan dari paparan pembahasan materi diatas, dapat diambil kesimpulan
bahwa logika adalah landasan utama untuk menguasai filsafat & ilmu pengetahuan serta
sarana penghubung antara filsafat & ilmu.
Logika menyelidiki, menyeleksi dan
menilai pemikiran dengan cara serius dan terpelajar serta bertujuan untuk
mendapatkan kebenaran, terlepas dari segala kepentingan dan keinginan
perorangan. Logika merumuskan serta menerapkan hukum - hukum dan patokan -
patokan yang harus ditaati agar seseorang dapat berpikir benar, efisien,
sistematis, dan teratur. Dengan demikian ada dua obyek penyelidikan Ilmu Logika
(Ilmu Mantiq), Pertama, Pemikiran sebagai obyek material juga dikenal dengan
nama Logika Material dan yang kedua, patokan-patokan atau hukum - hukum
berpikir benar sebagai obyek formalnya, yang disebut logika formal.
Pemikiran yang benar dapat dibedakan
menjadi dua bentuk berbeda secara radikal yakni dari cara berpikir umum ke
khusus (deduktif) yaitu cara berpikir yang dipergunakan dalam logika formal
yang mempelajari dasar – dasar persesuaian (tidak adanya pertentangan) dalam
pemikiran dengan menggunakan hukum - hukum, rumus - rumus, patokan - patokan
berpikir benar, dan dari cara berpikir khusus ke umum (induktif) yaitu cara
berpikir yang dipergunakan dalam logika material yang mempelajari dasar-dasar persesuaian pikiran dengan kenyataan
(penyesuaian idealita dengan realita).
3.2
Saran
Makalah ini akan menjadi bahan masukan serta merupakan bahan
tambahan ilmu pengaetahuan dan wawasan para pembaca dalam mengkaji suatu
kebenaran akan sesuatu dengan cara yang rasional, maka dari itu penulis
menyarankan agar pembaca benar-benar menyimak isi dari makalah ini jika terdapat
persoalan-persoalan yang agak rumpang kami berharap
semoga pembaca dapat berfikir tepat dan benar sehingga terhindar dari
kesimpulan yang salah dan keliru. Setidaknya
dengan makalah ini, ada semacam pencerahan intelektual dalam menyuguhkan
motivasi yang intrinsik untuk segera mempelajari ilmu logika sehingga kita
dapat meminimalisasi kesalahan dalam berfikir.
Tentunya, dalam makalah ini akan ditemukan
kelemahan-kelemahan atau bahkan kekeliruan. Dengan itu, kami sangat berharap adanya masukan dari pembaca dan
kritik konstruktif sebagai upaya pembangunan mental guna penyempurnaan
isi makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Banasuru, Aripin. 2013. Filsafat Dan Filsafat Ilmu Dari Hakikat Ke Tanggung Jawab. Bandung
: Alfabeta.
Maran, Rafael
Raga. 2007. Pengantar Logika. Jakarta :
Grasindo.
Mustansyir, R dan Munir M.
2003. Filsafat Ilmu. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Rapar, Jan
Hendrik. 1996. Pengantar Logika: Asas-Asas Penalaran Sistematis.Yogyakarta:
Kanisius.
Suhartono, Suparlan. 2004. Dasar-dasar Filsafat. Yogyakarta: Ar-Ruzz.
Surajiyo. 2008. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di
Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.
Suriasumantri, Jujun S. 1996. Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer. Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan.
Semoga Bermanfaat,,,,,,,,,
BalasHapus