Selasa, 20 Oktober 2015

DASAR-DASAR LOGIKA "Logika Dilihat Dari Bentuk Dan Isi"

Makalah
DASAR-DASAR LOGIKA
“ Logika Dilihat Dari Bentuk Dan Isi “






Oleh :
Kelompok III

Ø  MUHAMMAD   SYARIF   AL-QADRI                ( 214 101 040 )
Ø  D I A N    P I S E S A                                               ( 214 101 034 )
Ø  A L D R I A N S Y A H                                            ( 214 101 044 )
Ø  H E N I     S A F I T R I                                           ( 214 101 026 )
Ø  A S P R I A D I    M A N A N                                  ( 214 101 046 )



PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS LAKIDENDE
KONAWE
2015











KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Selawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
            Dalam makalah DASAR-DASAR LOGIKA kami bermaksud membahas Logika Dilihat dari Bentuk dan Isi. Adapun tujuan selanjutnya adalah untuk memenuhi salah satu  tugas mata kuliah Dasar-Dasar Logika.
            Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari yang namanya kesempurnaan maka dari itu kami  mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.


Uepai,  Oktober 2015
Penulis,





DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
1.3  Tujuan Penulisan............................................................................................ 2
1.4  Manfaat Penulisan.......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Logika  ........................................................................................ 3
2.2  Logika Dilihat dari Bentuk dan Isi  .............................................................. 3

BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan.................................................................................................... 8
3.2  Saran.............................................................................................................. 8


DAFTAR PUSTAKA









BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Logika merupakan kata yang sering kita dengar diucapkan banyak orang tetapi hanya sedikit orang yang paham apa itu logika.
Logika adalah kerangka bagi Ilmu Pengetahuan tanpanya mustahil ilmu pengetahuan akan tegak berdiri. Logika adalah Ilmu tentang Argumen. Tujuan dari Logika adalah membangun metode-metode bagaimana mengkontruksikan argumen kita sendiri dan juga bagaimana menganalisa argumen orang lain.
Yang dimaksud dengan argumen bukanlah perdebatan sengit penuh emosi tetapi pada logika yang dimaksud dengan argumen adalah sekumpulan pernyataan-pernyataan yang disebut premis yang bertujuan untuk mendukung, menjelaskan, memberikan alasan terhadap  pernyataan akhir yang disebut dengan kesimpulan.
Secara etimologi logika berasal dari kata Yunani kuno (logos) yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa, Logika adalah salah satu cabang filsafat. Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur. Ilmu di sini mengacu pada kemampuan rasional untuk mengetahui dan kecakapan mengacu pada kesanggupan akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam tindakan. Kata logis yang dipergunakan tersebut bisa juga diartikan dengan masuk akal.
Berbicara tentang logika dari berbagai sudut pandang di antaranya ; logika dilihat dari kemampuan, logika dilihat dari sejarah, logika dilihat dari bentuk dan isi, serta logika dilihat dari cara penarikan kesimpulan.
Berdasarkan paparan di atas kami bermaksud membahas lebih dalam mengenai logika dilihat dari bentuk dan isi dimana dalam menganalogikan suatu kevalidan atau kebenaran tidak terlepas dari Logika Formal dan Logika Material.

1.2    Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan logika ?
2.      Bagaimana bentuk dan isi suatu logika serta kegunaannya ?
1.3    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui dan memahami apa itu logika.
2.      Untuk mengetahui dan memahami bagaimana bentuk dan isi suatu logika serta kegunaannya.
1.4    Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah untuk bahan masukan serta merupakan bahan tambahan  ilmu pengaetahuan dan wawasan serta mengetahui dan memahami apa yang di maksud dengan logika dan bagaimana bentuk dan isi suatu logika itu sendiri serta kegunaan-nya.










BAB II
PEMBAHASAN
2.1    Pengertian Logika
Logika tidak lepas dengan manusia karena logika berhubungan dengan akal pikir yang dimiliki manusia. Sebagai manusia perlu mengetahui apa itu logika dan juga logika materiil. Dengan mengetahui hal ini membuat mengerti apa itu logika dan logika materiil sehingga dapat sebagai menambah ilmu pengetahuan diri sendiri dan juga bisa juga dimanfatkan untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Logika dikatakan sebagai sumber Ilmu Pengetahuan berasal hal ini penting agar mengetahui asal mula ilmu pengetahuan itu berasal dari akal pikir atau logika.
Dalam teori logika dikenal adanya suatu pernyataan atau preposition. Preposition merupakan komponen logika dasar yang dilambangkan dengan huruf dan memiliki nilai kebenaran true atau false. Preposition dideklarasikan dengan sebuah kalimat tertutup yang dalam hal ini dimaksudkan sebagai suatu pernyataan lengkap akan suatu keadaan. Dua preposition atau pernyataan ini dapat dihubungkan dengan penghubung tertentu yang menghasilkan kalimat logika.
Interpretasi merupakan pemberian nilai kebenaran pada setiap pernyataan atau preposition dalam suatu kalimat logika. Sebuah kalimat logika dapat dianalisa kebenarannya dengan aturan semantik. Aturan semantik memproses setiap hubungan-hubungan atar pernyataan yang ada dalam suatu kalimat sehingga diketahui kebenaran dari kalimat tersebut. Sebelum melangkah lebih jauh ke penelusuran nilai kebenaran suatu kalimat, kita pelajari terlebih dahulu penghubung-penghubung apa yang ada dalam suatu kalimat.
2.2    Logika Dilihat dari Bentuk dan Isi
Logika dilihat dari bentuk dan isi  mencakup Logika Formal , yaitu logika yang hanya membahas kebenaran dari segi bentuk.  Kevalidan atau kebenaran dalam pengambilan kesimpulan berdasarkan premis-premis, maka bilamana premisnya salah, maka dipastikan kesimpulannya salah. Logika Material, yaitu logika yang membahas kebenaran dilihat dari isinya. Artinya, argumen itu akan dinyatakan benar, manakala isi yang ada dalam argumen tersebut sesuai dengan kenyataannya.
Logika Materiil disebut juga Kritik atau Epistemologi. Suatu cabang filsafat yang memandang isi / materi pengetahuan, dan bagaimana isi / materi itu dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian Logika Materiil mempelajari perihal ; sumber-sumber dan asalnya pengetahuan, alat-alat pengetahuan, proses terjadinya pengetahuan, kemungkinaan-kemungkinaan dan batas-batas(revalitas) pengetahuan, kebenaran dan kekeliruan, serta metode ilmu pengetahuan dan lain-lain.
Logika Materiil inilah yang menjadi sumber timbulnya Filsafat mengenal (Kennisleer) dan Filsafat Ilmu pengetahuan (Wetenschapsleer – Philosophy of Scine). Logika formal disebut juga logika minor dan logika materiil disebut juga logika mayor. Logika Formal tidaklah mempelajari semua syarat yang harus dipenuhi oleh pemikiran, melainkan hanya bentuknya saja (form nya). Bentuk atau form itu dibagi atas 3 unsur, yaitu:
-       Pembentuka pengertian/konsep
-       Keputusan (proposisi)
-       Pemikiran/penyimpulan (inference)
Logika Formal bermuara pada Logika Materiil, yang berarti bahwa pemikiran itu tidak hanya tepat menurut bentuknya, tetapi juga benar menurut isinya. Objek formal (sudut pandangan) logika pada umumnya adalah sebagai berikut : “dari sudut mana kerja pikiran itu dilihat, yaitu sepanjang kerja-kerja pikiran manusia itu harus diatur sesuai dengantujuan yang seharusnya, yaitu kepada pencapaian kebenaran.”
Objek formal (sudut pandangan) Logika Formal adalah sebagai berikut : “Mempelajari asas-asas,kaidah-kaidah, norma-norma atau hukum-hukum berpikir yang harus ditaati agar kita dapat berpikir benar dan mencapai kebenaran.
Objek formal (sudut pandangan) Logika Materiil adalah sebagai berikut : “Mempelajari proses-proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang benar dan cara / teknik atau sarana yang membantu dalam mendapatkan pengetahuan yang benar itu.”
Jadi Logika Materiil mempelajari secara langsung pekerjaan akal dan mengevaluasi hasil-hasil dari logika formal itu dan mengujinya dengan realisasi praktis yang sebenarnya. Dari situ dapat dilihat, apakah hasil logika formal itu konsisten dengan isi/materi dari realisasi yang sebenarnya itu. yang konsisten adalah yang menghasilkan pengetahuan yang benar/ tepat/ valid/ sahih.
Tokoh Filsuf, Aristoteles, terkenal sebagai bapak logika. Tidaklah berarti bahwa sebelumnya tidak ada logika. Semua ilmuwan dan filsuf sebelum Aristoteles telah mempergunakan logika dengan sebaik-baiknya, karena tiap uraian ilmiah adalah berdasarkan logika. Logika tidak lain dari berpikir secara teratur, konsistren (taat asas), setia pada aturan yang tepat atau setia kepada kausalitas. Jadi dalam berpikir kita selalu mempertautakan isi pikiran itu dalam hubungan yang tepat.
Aristoteles merupakan ilmuwan yang pertama kali memaparkan cara berpikir yang teratur itu serta suatu sistem, hukum-hukum yang menguasai jalan pikiran manusia, dan bagaimanakah caranya pengetahuan yang benar itu. itulah jasanya sebagai pembangun ilmu logika yang pada awalnya diberi nama analytica, dengan intisari ajarannya syllogism, yang berarti suatu uraian berkunci. Dalam menarik kesimpulan dari kenyataan yang bersifat umum atas hal yang bersifat khusus.
Adapun kegunaan pelajaran logika sangat sering diperdebatkan orang. Disatu pihak orang-orang yang belum pernah mempelajari logika berperasaan mampu berdebat secara logis terhadap segala masalah tanpa berbekal pengetahuan logika. Di lain pihak orang-orang yang pernah belajar logika dihinggapi rasa kebosanan dan kejemuan dalam teknik serta analisisnya dalam proses logika tersebut dan kenyataannya bahwa seorang dapat pula berbuat kesalahan logis walaupun telah mempelajari logika.
Adapun tujuan pelajaran logika umumnya suatu studi ilmiah hanyalah memberikan prinsip-prinsip, hukum-hukum tentang berpikir yang tepat atau benar guna mencapai kebenaran. Pada dasarnya logika dapat menimbulkan kesadaran untuk menggunakan sistem-sistem, prinsip-prinsip,hukum-hukum tentang berpikir yang sistematis.
Dengan ini dapat dikatakan beberapa kegunakan pelajaran logika sebagai berikut:
a.       Pelajaran logika menyatakan, menyeleraskan dan mempergunakan prinsip-prinsip abstrak yang dapat diterapkan dalam semua lapangan ilmu pengetahuan lainnya, bahkan bagi pengetahuan filsafat merupakan ilmu yang harus dikuasai terlebih dahulu.
b.       Dapat menambah daya/kemampuan berpikir abstrak manusia, dapat melatih dan mengembangkan daya pikir serta daya nalar manusia yang bermuara kepada tertib disiplin intelektual manusia.
c.       Dapat membimbing daya pemikiran dan penalaran kita untuk tidak tersesat oleh sesuatu pola berpikir yang berdasarkan otoritas (kekuasaan).
d.      Dapat mengembangkan daya atau kemampuan berpikir logis dan kritis manusia yang sangat dibutuhkan terutama bagi ilmuwan dan calon ilmuwan.
e.       Dapat mengembangkan daya atau kemampuan imajinatif, kemampuan kreatif manusia dalam menghadapi fenomena ilmiah dan fenomena hidup dan kehidupan dunia ini.
f.       Dapat mengembangkan daya intuitif manusia yang berdaya nalar dan berpikir kreatif tinggi dengan dukungan latar belakang potensial dan akademis yang baik.
g.      Dapat meningkatkan daya problema solving manusia dalam setiap problema hidup yang dihadapi.
h.      Menurut Aristoteles, tugas utama pelajaran logika ialah mengakui hubungan yang tepat antara yang umum dan yang khusus. karena itu keterangan-keterangan ilmiah berarti menunjukkan prinsip dasar tentang berlakunya uraian yang hanya bersumber dari keterangan-keterangan yang bersifat umum. Itulah pusat logika Aristetoles yang bersumber dari prinsip dasar berpikir dari sokrates.
Dengan memperhatikan penguraian tentang logika materiil dan objek formal dari logika materiil, maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa logika pada umumnya, dan logika materiil khususnya, sangat berguna bagi para ilmuwan di segala bidang. Adapun kegunaannya dapat dikemukakan sebagai berikut:
a.       Sebagai evaluator terhadap hasil karya, logika formal dalam pengungkapan kebenaran yang terhampar dalam realisasi kehidupan manusia.
b.      Mempelajari hakikat ilmu pengetahuan atas dasar tiga landasan telaah kefilsafatan, yaitu landasan ontologism, epistemology dan axiologis secara konsekuen, serta displin dengan penuh tanggung jawab.
c.       Dengan ontologism berarti mempelajari wujud hakiki dari sesuatu objek, hubungan antara objek tadi dengan daya tangkap manusi (pengindraan perasaan dan pemikiran) yang membuahkan pengetahuan.
d.      Dengan epistomologi berarti bagaimana kemnungkinan penimbaan pengetahuan yang merupakan ilmu, proses-prosesnya, dan faktor pendukungnya, agar memperoleh pengetahuan yang benar selanjutnya dapatlah menemukan tentang hakiki kebenaran dan kriterianya.
e.       Dengan axiologis berarti dapat menemukan kegunaan ilmu pengetahuan itu,hubungan antara sistem penggunannya dengan norma-norma, moral, serta hubungan antara teknik operasional metode ilmiah dengan norma-norma moral / professional itu.





BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Berdasarkan dari paparan pembahasan materi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa logika adalah landasan utama untuk menguasai filsafat & ilmu pengetahuan serta sarana penghubung antara filsafat & ilmu.
Logika menyelidiki, menyeleksi dan menilai pemikiran dengan cara serius dan terpelajar serta bertujuan untuk mendapatkan kebenaran, terlepas dari segala kepentingan dan keinginan perorangan. Logika merumuskan serta menerapkan hukum - hukum dan patokan - patokan yang harus ditaati agar seseorang dapat berpikir benar, efisien, sistematis, dan teratur. Dengan demikian ada dua obyek penyelidikan Ilmu Logika (Ilmu Mantiq), Pertama, Pemikiran sebagai obyek material juga dikenal dengan nama Logika Material dan yang kedua, patokan-patokan atau hukum - hukum berpikir benar sebagai obyek formalnya, yang disebut logika formal.
Pemikiran yang benar dapat dibedakan menjadi dua bentuk berbeda secara radikal yakni dari cara berpikir umum ke khusus (deduktif) yaitu cara berpikir yang dipergunakan dalam logika formal yang mempelajari dasar – dasar persesuaian (tidak adanya pertentangan) dalam pemikiran dengan menggunakan hukum - hukum, rumus - rumus, patokan - patokan berpikir benar, dan dari cara berpikir khusus ke umum (induktif) yaitu cara berpikir yang dipergunakan dalam logika material yang mempelajari dasar-dasar persesuaian pikiran dengan kenyataan (penyesuaian idealita dengan realita).
3.2    Saran
Makalah ini akan menjadi bahan masukan serta merupakan bahan tambahan  ilmu pengaetahuan dan wawasan para pembaca dalam mengkaji suatu kebenaran akan sesuatu dengan cara yang rasional, maka dari itu penulis menyarankan agar pembaca benar-benar menyimak isi dari makalah ini jika terdapat persoalan-persoalan yang agak rumpang kami berharap semoga pembaca dapat berfikir tepat dan benar sehingga terhindar dari kesimpulan yang salah dan keliru. Setidaknya dengan makalah ini, ada semacam pencerahan intelektual dalam menyuguhkan motivasi yang intrinsik untuk segera mempelajari ilmu logika sehingga kita dapat meminimalisasi kesalahan dalam berfikir.
Tentunya, dalam makalah ini akan ditemukan kelemahan-kelemahan atau bahkan kekeliruan. Dengan itu, kami sangat berharap adanya masukan dari pembaca dan kritik konstruktif sebagai upaya pembangunan mental guna penyempurnaan isi makalah ini.



DAFTAR PUSTAKA
Banasuru,  Aripin. 2013. Filsafat Dan Filsafat Ilmu Dari Hakikat Ke Tanggung Jawab. Bandung : Alfabeta.
Maran, Rafael Raga. 2007. Pengantar Logika. Jakarta : Grasindo.
Mustansyir, R dan Munir M. 2003. Filsafat Ilmu. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Rapar, Jan Hendrik. 1996. Pengantar Logika: Asas-Asas Penalaran Sistematis.Yogyakarta: Kanisius.
Suhartono, Suparlan. 2004. Dasar-dasar Filsafat. Yogyakarta: Ar-Ruzz.
Surajiyo. 2008. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.
Suriasumantri, Jujun  S. 1996. Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

1 komentar: