NAMA : MUHAMMAD SYARIF AL-QADRI
STAMBUK : 214 101 040
PRODI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA
GAMBARAN KEBUDAYAAN
SUKU KEPULAUAN SELAYAR SULAWESI SELATAN
Pulau Selayar adalah sebuah pulau yang terletak di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Di pulau ini terdapat ibu kota Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu Kota Benteng dan beberapa Kecamatan antara lain ; Kecamatan Benteng, Kecamatan Bontoharu, Kecamatan Bontomanai, Kecamatan Bontomatene, Kecamatan Bontosikuyu dan Kecamatan Buki. Sarana transportasi dari luar yang paling dekat adalah Pelabuhan penyeberangan Pamatata yang terletak di Desa Pamatata, Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar. Bandar Udara terdekat dan satu-satunya yang ada di Pulau Selayar adalah Bandar Udara H. AROEPPALA yang terletak di Dusun Padang, Desa Bontosunggu, Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan salah satu Kabupaten di antara 24
Kabupaten / Kota di
Provinsi Sulawesi Selatan yang letaknya di hujung selatan dan memanjang dari
Utara ke Selatan. Daerah ini memiliki kekhususan, yakni satu-satunya Kabupaten
di Sulawesi Selatan yang seluruh wilayahnya terpisah dari daratan Sulawesi
Selatan dan lebih dari itu wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar terdiri dari
gugusan beberapa pulau sehingga merupakan wilayah kepulauan.
Gugusan pulau-pulau yang berjumlah 123 buah baik pulau-pulau besar mahupun
pulau-pulau kecil yang membentang dari Utara ke Selatan. Luas wilayah Kabupaten
Selayar tercatat
1,188.28 km², wilayah daratan
(5.23%) dan 21,138.41 km² (94.68%) wilayah lautan, yang diukur 4 (empat) batu keluar pada saat
air surut terhadap pulau-pulau terluar.
Secara geografi, Kabupaten Kepulauan Selayar berada pada koordinat (letak
astronomi) 5°42' - 7°35' Lintang Selatan dan 120°15' - 122°30' Bujur Timur yang
berbatasan dengan:
Berdasarkan letaknya, Kepulauan Selayar merupakan kepulauan yang terletak di antara jalur
alternatif perdagangan antarabangsa, yang menjadikan Selayar secara geografi
sangat strategis sebagai pusat perdagangan dan pengedaran baik secara nasional maupun internasional untuk melayani
Kawasan Timur Indonesia maupun pada skala antarabangsa melayani negara-negara
di kawasan Asia.
Keistimewaan
lain Pulau Selayar yaitu
hampir semua suku, etnik, agama dan budaya yang ada di sulawesi ada di pulau
ini. Suku Makassar, Bugis, Mandar, yang
merupakan suku besar yang mendiami hampir seluruh daratan sulawesi juga ada
disini. Yang menarik bahwa masing-masing etnis tidak ada yang mayoritas semua
mencerminkan adat dan budaya masing-masing. Bahkan dalam perkembangannnya telah
terjadi evolusi budaya yang kemudian menjadikan satu adat istiadat ini menjadi
adat Selayar.
Unsur-unsur Kebudayaan Suku
Selayar
a. Bahasa / Linguistik
Bahasa Selayar adalah sebuah bahasa Austronesia yang dipertuturkan di Pulau Selayar dan beberapa pulau lain di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Bahasa Selayar bukan bahasa makassar, bukan juga bahasa bugis,
ataupun mandar akan tetapi jika kemudian dicermati bahwa bahasa selayar adalah
gabungan dari bahasa-bahasa tersebut.
Adapun dialek-dialek yang dimiliki oleh Bahasa Selayar adalah Silajara Tanete dan Silajara
Palemba. Masyarakat Selayar memiliki penulisan tradisional memakai aksara Lontara.
b. Sistem Pengetahuan
Ada banyak sistem pengetahuan misalnya pertanian,
perbintangan, perdagangan / bisnis, hukum dan perundang-undangan, pemerintahaan / politik dan sebagainya. Hal tersebut juga bagian dari kebudayaan dimana masyarakat kepulauan selayar masih mempercayai suatu pengobatan
tradisional yang bersifat mistis dalam istilah selayar disebut Pattarille barakka’ doaang (do’a
berkah seseorang yang di anggap mempunyai suatu kelebihan) serta pangissengang barakka’ mahabbah
(pemikat hati). Hal ini perlu dipelajari karena
dengan adanya sistem pengetahuan kita menjadi tahu dunia luar dan sangat bermanfaat untuk kehidupan
karena berpengaruh pada pekerjaan seseorang
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak perlu semua kita pelajari cukup beberapa saja kita kuasai,
maka akan banyak informasi yang kita dapat.
Dalam era globalisasi saat ini kemajuan teknologi sangatlah bagus,
hal itu tentu sangat membantu untuk meberikan fasilitas yang cukup memadai
dalam pengetahuan dan informasi memudahkan masyarakat untuk memilih
intitusi atau lembaga pendidikan yang akan mereka masuki dalam berbagai jenjang
dari mulai tingkat Sekolah Dasar hingga tingkat Sekolah Menengah Atas. Namun untuk
tingkat perguruan tinggi masih terbatas.
c. Sistem Tekhnologi dan Peralatan
Seiring dengan berkembangnya zaman, kini hasil-hasil pengembangan
teknologi sangat membantu masyarakat selayar
dalam kegiatannya sehari-hari serta mudah untuk didapat. Seperti
alat-alat yang digunakan untuk perkebunan, pertanian dan nelayan yang pada zaman dulu masih trdisional seperti Soko
(sangko), Berang, Bingkung, Pangkulu kini telah berubah mengunakan alat-alat yang
modern serta canggih. Selain itu juga
sudah terdapat alat komunikasi dan barang elektronik yang modern, canggih serta
mutakhir. Sehingga memudahkan dalam pemasaran produk-produk yang dihasilkan menjalin hubungan silahturahmi dengan kerabat
yang berada jauh di berbagai daerah nusantara.
d. Kesenian
Peninggalan sejarah dan kebudayaan yang menarik di
pulau ini adalah :
·
Seni Tari : Tari Pakarena, Tari Pangaru, Tari Batanda, Tari Kondo Buleng
·
Seni Suara dan Musik : Sindrilli
(syair berkisah biasa dipentaskan diperayaan hari-hari besar),
Batti-Batti, Sika’raking, Passikambeang to silajara, Gong
Nekara, Pui-Pui, Gandrang
·
Senjata tradisional yaitu
Pusaka Jampea, Badik Ilasanrego dan Keris.
·
Bangunan : Rumah Jabatan Bupati Selayar, Rumah Adat Opu Bonerate, Rumah Adat Batangmata, Buhung Tuma, Kuburan Tua
Silolo, Benteng Pertahanan,
Istana Lalaki Buki, Benteng Bontobangun.
e. Sistem Mata Pencarian Hidup
Mata
pencaharian pokok suku selayar adalah di Bidang
Pertanian / Perkebunan seperti Kelapa (Kopra), Vanili, Jagung, Padi Ladang, Palawija, dan Sayur-mayur salah satu tanaman sayur-mayur yang menjadi
ciri khas suku selayar adalah “Bito” jenis
tanaman kacang-kacangan. Bidang Perikanan seperti Tambak udang, pembuatan garam tradisional dan Perikanan Air Payau. Selain
bertani, berkebun dan mengelola perikanan ada
juga yang bermata pencaharian sebagai pegawai negeri / swasta, Pedagang, Pengrajin, Peternak dan Nelayan.
f. Sistem Kepercayaan / Religi
Sebagian besar
masyarakat suku selayar mayoritas menganut
agama Islam, namun ada pula yang menganut agama Kristen. Mereka
tergolong pemeluk agama yang taat, karena kewajiban beribadah adalah prioritas
utama.
g. Sistem Kekerabatan dan Organisasi
Kemasyarakatan
Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat
penting dalam struktur sosial. Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri
dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan.
Anggota kekerabatan terdiri atas Tetta (ayah), amma’ (ibu), anak,
menantu, ampung (cucu), Daeng (kakak), aring (adik), purina (paman/bibi), kakek, nenek dan seterusnya. Dalam kajian
sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok kekerabatan dari yang
jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti keluarga ambilineal, klan, fatri,
dan paroh masyarakat. Di masyarakat umum kita juga mengenal kelompok
kekerabatan lain seperti keluarga inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan
keluarga unilateral.
Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan
sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang
tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat
dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup
bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan
tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
Sistem kekerabatan yang terjadi
dilingingkungan masyarakat
kepulauan selayar adalah
passikambeang to silajara dimana passi bermakna interaksi dua pihak atau lebih dan saling mengakui
intergritas dalam kesetaraan, kambe’
bermakna menunjukkan identitas kelompok, tambahan akriran ang bermakna menghilangkan skat antara dua kambe’, maka dapat disimpulkan passikambeang
bermakna menyatunya berbagai kelompok menjadi satu kesatuan yang utuh dengan
landasan kesetaraan tanpa menghilangkan identitas kelompok, pau silajara’
na a’sipakatauki.
Terimakasih atas referensinya, sangat membantu dan menambah wawasan :)
BalasHapusiya sama-sama,,,, salam kenal juga,, smoga bisa menjadi teman dalam berbagi ilmu dan wawasan,,,,!!!! salam kenal,,,!!
Hapusapa bisa dicantumkan daftar pustaka? thx anyway,, good post!
BalasHapusterima kaasih, ini sangat membantu
BalasHapus